Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi
biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa
bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian
gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan
gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu
sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak menyebabkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi besar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Pengukur Richter. Gempa bumi dibagi ke dalam skala dari satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya (skala Richter). Gempa bumi juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran Skala Mercalli.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekananyang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama
tekanan itu kian membesar danakhirnya mencapai pada keadaan dimana
tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiranlempengan. Pada
saat itu lah gempa bumi akan terjadi.Gempa bumi biasanya terjadi di
perbatasan lempengan lempengan tersebut.
Gempa bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional
dan translasional.Gempa bumi fokus dalamkemungkinan besar terjadi
karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalammengalamitransisi
fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga
dapat terjadi karena pergerakanmagmadi dalam gunung berapi.Gempa bumi
seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Terakhir,gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini
dapat membuat para ilmuwanmemonitor tes rahasiasenjata nuklir yang
dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkanoleh manusia seperti ini
dinamakan juga seismisitas terinduksi.
(Jenis-jenis Gempa) – Berdasarkan peristiwa yang menimbulkannya, gempa dibagi menjadi gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan:
Gempa tektonik merupakan jenis gempa yang terkuat dan bisa meliputi wilayah yang luas. Gempa ini merupakan akibat dari gerakan gempa tektonik yaitu berupa patahan atau retakan.
Gempa tektonik merupakan jenis gempa yang terkuat dan bisa meliputi wilayah yang luas. Gempa ini merupakan akibat dari gerakan gempa tektonik yaitu berupa patahan atau retakan.
Gempa vulkanik
yaitu gempa yang terjadi sebelum atau pada saat gunung berapi meletus.
Gempa ini hanya terasa di daerah sekitar gunung berapi, sehingga tidak
begitu kuat jika dibandingkan dengan gempa tektonik.
Gempa runtuhan yaitu gempa yang terjadi
akibat runtuhnya atap gua yang terdapat di dalam litosfer, seperti gua
kapur atau terowongan tambang. Gempa ini relatif lemah dan hanya terasa
di sekitar tempat runtuhan terjadi.
Masih banyak penggolongan jenis gempa. Misalnya berdasarkan bentuk
episentrumnya, dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gempa linier dan gempa
sentral. Gempa linier yaitu episentrumnya berupa garis. Sedangkan gempa
sentral yaitu episentrumnya berbentuk suatu titik. Berdasarkan letak
kedalaman hiposentrumnya dibedakan menjadi tiga macam gempa, yaitu gempa
dalam, gempa intermedier (menengah), dan gempa dangkal.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking